Aku buatkan melodi rindu
Menitipnya kepadamu melalui angin musim tak tentu
Bergesek-gesek antara derit cemara bukit ini
Berderak-derak antara riak laut pantai kami
Aku sempatkan sepucuk surat kalbu
Melayang-layang di kelambanan sepoi hari sendu
Mengabarkan kepadamu bagaimana di sini
Aku yang merindumu setengah mati
Aku mendaraskan kidung syahdu
Di waktu mengirim bunga-bunga layu
Memberimu pasti
Tunggu aku dengan satu hati
Aku tahu bagaimana sulitnya menunggu
Tapi ketahuilah namamu warisan kalbu
Menyeru tentang janji
Hari-hari kita di suatu nanti
Q. C. Manila, October 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar